Day 1: Kita dan kegelapan

 



#30HariBercerita 

20230101

 

Selamat tahun baru 2023!

Hari pertama memasuki tahun baru 2023 ada berbagai banyak distraksi, salah satunya adalah terbiasa menulis "2022" sehingga bakalan salah-salah dalam menulis tahun. Tapi tenang, toh nantinya juga akan terbiasa lagi menulis "2023" dan menjadi kagok lagi di tahun depan. Yah gakpapa, setidaknya masih lama kagoknya. 

Pada tulisan #30HariBercerita edisi 2023, disini saya akan bercerita mengenai apa yang akan kita hadapi untuk satu tahun kedepan. Polemik-polemik yang dari tahun 2022 sudah dibincangkan oleh banyak yutuber dan tiktokers yang tiba-tiba jadi ahli ekonom, katanya sih 2023 ini bakal banyak "gelap"nya. Yah, kalau masalah gelap sih menurut saya tiap tahun bakal ada sisi "gelap", karena tanpa adanya kegelapan maka tak akan ada cahaya.

Misalnya gini, apabila dunia ini tidak ada malam, lalu buat apa si abang Thomas Edision itu rela klaim penemuan Tesla menemukan bohlam lampu dengan susah payahnya? Kalian mah enak kalau mau cari bohlam lampu tinggal ke Alfamart, lah si abang Thomas Edision ini harus merasakan gelap-gelapan dulu lho untuk menemukan cahaya. Itupun berkali-kali dia meneliti, berkali-kali dia gagal, dan berkali-kali pula dia hampir putus asa.

Atau jika misalkan ketika kalian  berada di bawah sinar matahari, bukankah ada bayangan yang selalu mengikuti kalian? Bayangan itu adalah sisi kegelapan dari kalian, ketika kalian berada dalam cahaya, disitulah terdapat kegelapan yang selalu mengikuti kemana kamu pergi, bahkan hingga ujung dunia sekalipun. Bayangan itu akan membesar seiring redupnya cahaya, maka ketika tiada cahaya di dunia ini, maka yang ada hanyalah kegelapan yang menyertai.

Sama halnya dengan malam, tanpa adanya kegelapan malam, mungkin tahun baruan dirasa kurang menyenangkan. Kita memang membutuhkan cahaya, akan tetapi kita cenderung lebih menyukai kegelapan. Karena di dalam kegelapan, cahaya akan terlihat menyenangkan.

Coba deh, bagaimana bagusnya kembang api yang berdansa-dansa di langit malam tahun baru itu? Cukup membuatmu berbinar-binar dan langsung mengeluarkan smartphone mu untuk kau abadikan demi konten snapgrammu itu kan? Seberapa besar cahaya yang menerangi malam tahun barumu? Bukankah itu sedikit agar kamu bisa melihat cahaya kembang api lebih menakjubkan?

Bayangkan saja jika kamu menyalakan kembang api itu di siang hari, bukankah tidak semenakjubkan ketika kamu nyalakan pada malam hari?

Lalu, mengapa kita selalu takut dengan kegelapan? Bukankah dengan adanya kegelapan, maka lampu-lampu tidur yang estetik di Shopee itu menjadi terlihat lebih indah? Apalagi jika lampu tidur itu dihiasi foto-foto kenangan bersama ayangmu. Uuhh~ Membuatmu lebih rindu dan ingin sleepcall malam itu.

Jadi, mengapa kita selalu dikhawatirkan dengan kegelapan jika kegelapan itu selalu mengikuti kita dimanapun ketika kita berada di dalam cahaya?


0 Komentar

Gocicil Tokopedia
Gopaylater Ads