Day 6: Kita dan sekumpulan rasa malas


#30HariBercerita

 20230106

 

Setiap hari kita pasti dihadapkan oleh suatu rasa malas, bahkan tantangan menulis 30 Hari Bercerita pun sama beratnya karena harus melawan rasa malas. Ada kalanya, rasa malas itu tidak datang; seperti misalnya ketika akan dan baru perayaan tahun baru, semuanya menjadi rajin; rajin menulis, membaca, berolahraga, menjaga pola makan, dan sebagainya. Masalahnya, mengapa rasa malas hinggap di saat kita sudah berusaha untuk rajin?

Tujuan kita dari awal menjadi tidak tercapai, pekerjaan kita yang semakin menumpuk, mimpi kita yang menjadi seorang milyader hanyalah bullshit belaka. 

Ketika kita mencoba mencari di kanal pencarian terbesar; Google, lalu mencari cara bagaimana mengatasi rasa malas, bisa dipastikan ada ribuan artikel yang membahas hal tersebut. Masalah kedua kembali muncul; kita malas untuk membacanya.

Rasa malas itu hal yang sangat normal, itu manusiawi dan saya pun sebagai penulis di kanal ini pun sangat malas sekali harus menulis selama 30 hari penuh dengan tema yang saya ribetkan sendiri. Bagi saya, rasa malas itu gakpapa, bahkan sebelum menulis tulisan ini pun saya bermalas-malasan terlebih dulu; scrolling media sosial, main game, atau menonton youtube yang tidak jelas asalkan lucu. 

Itu gakpapa.

Asalkan kamu bisa mengelola rasa malasmu.

Bagaimana caranya?

Saya menerapkan teknik pengelolaan rasa malas dari Jepang, yakni Kaizen. Kai yang berarti berubah dan Zen yang berarti kebijaksanaan atau baik. Arti keseluruhannya adalah; melakukan perubahan ke arah yang lebih baik atau bijaksana secara terus menerus.

Apa yang membuat kamu gagal dalam berkonsisten dengan resolusi hidup di awal tahun adalah karena penerapan perubahanmu itu dilakukan dengan sangat drastis. Yang tadinya tidak pernah menulis, harus menulis selama 30 hari. Yang tadinya tidak pernah berolahraga, harus berolahraga terus tiap hari, atau seminggu 5 kali. Hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kamu lakukan, harus kamu lakukan dalam waktu yang singkat dengan intensitas yang padat.

Nah, di dalam teknik Kaizen, kamu tidak disarankan untuk melakukan suatu perubahan dengan sangat drastis, namun dengan melakukannya secara perlahan atau dengan langkah-langkah kecil. Misalnya, kamu yang tidak pernah menulis dan ingin bisa menulis secara konsisten, cobalah untuk menulis setiap hari satu kalimat saja. Tidak usah harus berkalimat-kalimat, tidak usah harus menjadi sebuah cerita yang sangat panjang, cukup satu kalimat saja tiap hari. Lakukanlah secara terus-menerus hingga satu tahun.

Tulislah apa saja. Bahkan menulis apa yang akan kamu lakukan pun tidak apa-apa.

Misal hanya menulis "Saya pengin makan nasi goreng malam ini.". Yaudah tulis aja! Lakukan itu selama satu semester, setelah itu barulah kamu menambahinya, misal dengan menulis satu paragraf setiap hari. Lakukanlah lagi selama satu semester.

Sama halnya dengan olahraga, kamu yang tiap hari rebahan lalu meresolusi dirimu sendiri bahwa 2023 ingin berolahraga dengan membentuk badan bagus? Oh, suatu kalimat yang sangat bullshit di telinga saya. Mengapa ini tidak disarankan? Karena kamu sebelumnya tidak memiliki riwayat "berolahraga", akan tetapi resolusimu langsung "harus olahraga", padahal kamu pun tahu bahwa bad habits harus diperbaiki, bukan diabaikan.

Teknik Kaizen ini tidak akan membuat perubahan dalam hidup menjadi secara cepat. Teknik ini sangatlah lambat, namun efektif dan peluang keberhasilannya sangat tinggi.

Sebelum saya membuat blog khusus untuk 30 Hari Bercerita, saya sudah memulai perjalanan menulis saya dari saya sedang di taman kanak-kanak. Berawal menulis diary setiap hari, apa saja hal-hal yang saya lakukan hingga saya ada di Sekolah Dasar. Lalu saya mencoba yang lebih tinggi lagi dengan menulis artikel mengenai sepak bola di kanal berita, lebih tinggi lagi mencoba menulis karya ilmiah dan seni puisi saat saya ada di Sekolah Menengah Atas, hingga saat ini saya mencoba menulis segala analisa saya tentang keadaan ekonomi di blog ini setiap minggu.

Apa yang saya lakukan berasal dari bibit yang saya tanam dari kecil hingga saat ini, berpuluh-puluh tahun saya mencoba habit untuk menulis. Jadi, jangan meniru habit saya jika kalian sebelumnya tidak memiliki riwayat menulis, cobalah hal-hal kecil terlebih dahulu untuk kalian lakukan secara konsisten. Hal ini jauh lebih baik.

Jadi, hal-hal kecil apa yang sudah kamu lakukan dengan konsisten?

0 Komentar

Gocicil Tokopedia
Gopaylater Ads