Day 5: Kita dan kepercayaan yang berbeda

 

#30HariBercerita

20230105


Selamat hari ke-5 di 30 Hari Bercerita!

Bagaimana kabarmu yang sedang meremang menatap sebuah jurang antara kamu dengannya?


Bagi kamu yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda, maka tulisan ini spesial untuk kamu baca. Karena kali ini kita akan bercerita tentang mencintai sebuah perbedaan, dimana kita sebagai manusia yang sama-sama keras kepala, tanpa mengingkari sebuah keyakinan, tanpa mengkhianati sebuah perasaan, mencintai seseorang atas nama cinta, nekat bersama meski sembahyang di tempat berbeda.

Kita kerap merasa bosan dengan seseorang yang memiliki suatu kesamaan dengan kita. Semakin besar kesamaan tersebut, maka semakin besar pula potensi untuk merasa bosan. Tak ada topik obrolan baru, tak ada konflik baru, dan tak ada yang dapat diperjuangkan bersama. Untuk apa sebuah hubungan jika tak ada sebuah perjuangan. Membangun rumah saja membutuhkan perjuangan, jika hubungan kalian pun tak ada perjuangan, lalu untuk apa?

Masalahnya, hal-hal yang dianggap kita sulit akan terasa mudah jika diselesaikan bersama; keuangan, karir, restu orang tua, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana kita akan menyelesaikan suatu perkara jika akar dari perkara tersebut bukanlah suatu kesalahan; mempercayai apa yang dipercayai dari lahir.

Kita semua hidup diwariskan kepercayaan, dari orang tua kita, keluarga kita, lalu melebur menjadi lingkungan kita. Apabila kita hidup di dalam keluarga Muslim, maka kita akan diwariskan kepercayaan Muslim, begitu juga jika kita hidup di dalam keluarga Katolik, maka kita akan diwariskan kepercayaan Katolik. Pertanyaannya: dimana salahnya?

Suatu kepercayaan tidak ada yang salah selama menganut ajaran yang benar, tidak ada akar problema yang menyangkut suatu kepercayaan. Namun, mengapa suatu kepercayaan dapat menjadi masalah jika itu berbeda dalam membangun hubungan?

Saya rasa, Tuhan adalah sosok yang pertama kali mengajarkan kita tentang cinta; dari Adam yang mencintai Hawa, dari makhluk yang berpasang-pasangan, hingga kita yang diajarkan untuk selalu menebar kasih sayang. Akan tetapi, mengapa perbedaan jalan menuju Tuhan jugalah yang memisahkan cinta?

Bagaimanapun, kita adalah manusia yang sangat minim kuasa, terlebih jika kita membicarakan soal perasaan. Sepertinya, kamu pun demikian, tak pernah sengaja untuk jatuh cinta bukan? Uhmm.. Jatuh cintamu adalah sebuah keberuntungan. Pertanyaan lagi, bagaimana dengan masa depan akan jatuh cinta keberuntunganmu itu? Sungguh sangat disayangkan olehmu, apakah ini salah kita? Jika dibalik semua perbedaan antara kamu dengannya, padanya lah ditemukan ruang lapang penuh bahagia.

Cinta dengan kepercayaan yang berbeda seperti halnya dua dunia, suatu keyakinan yang saling dianut dengan sangat lama dan segala remeh temehnya. Meskipun seperti dua dunia, tetaplah dunia tetap beririsan, sekalipun irisan tersebut sangatlah kecil. Irisan kecil tersebut seperti halnya surga, suatu tempat yang terasa nyaman jika hanya ditinggali berdua, sebuah dunia dimana ada ruang bahagia namun tak tahu bayangan apa di masa depan.

Ah, dunia kita yang belum bisa dibilang sempurna ketika hanya berdua yang merasa, sementara bagaimana dengan lainnya? Keluargamu? Saudaramu? Teman-temanmu? Mungkinkah kita memiliki kesempatan bersama lebih lama?

Cinta dengan kepercayaan yang berbeda memang tak pernah menjanjikan sebuah kepastian. Berhasil atau tidaknya adalah perkara dimana seberapa jauh kita sanggup bertahan dalam "amin" terhadap "iman" yang berbeda. Bukan semata-mata perkara kepercayaan yang beda, perkara cinta pun masih sama brengseknya karena terlalu abstrak untuk diterima. Cinta menawarkan dua hal yang berlawanan secara bersamaan; kita dimanja dengan harapan, namun juga disiksa oleh hingar-bingar kecemasan.

Kali ini, bisakah kamu mencoba duduk di sisinya, orang yang kamu sayangi dengan bahagia. Izinkanlah dirimu untuk mengucapkan segala terima kasih atas kehadirannya yang mewarnai hidupmu, dari merah, jingga, putih, hingga abu-abu. Berterima kasihlah kepada Tuhan dengan cara masing-masing, kalian pantas berbangga karena dari triliunan manusia diluar sana dengan segala remeh temeh kehidupan cintanya, cinta kalian terpilih untuk dilakoni menjadi sebuah cerita cinta yang tak biasa.

Bahagialah dan tersenyumlah! Karena apa yang kalian yakini memberi warna tersendiri bagi masing-masing cerita.

Jadi, apakah kamu siap berburu dengan waktu dan menyadari dengan sungguh - bahwa sampai kapanpun kamu akan siap kehilangan tubuh?

0 Komentar

Gocicil Tokopedia
Gopaylater Ads